PENYEBARAN KELOMPOK TANI SE KECAMATAN
WOJA KABUPATEN DOMPU
Kelompok Tani merupakan beberapa orang petani atau peternak yang
menghimpun diri dalam suatu kelompok karena memiliki keserasian dalam tujuan,
motif, dan minat. Pemerintah Desa sebagai wadah dari Kelompok Tani Desa
diharuskan memiliki data yang lengkap dari Kelompok Tani yang dinaunginya,
tidak terkecuali di wilayah pemerintahan Desa dan Kelurahan se – Kecamatan
Woja. Dari survei awal yang dilakukan, Kecamatan Woja Kabupaten Dompu
memiliki 289 Kelompok Tani. Setiap Kelompok Tani memiliki Selain itu,
masing-masing Kelompok Tani juga memiliki data atribut seperti lokasi, nama
kelompok, ketua kelompok, tahun dibentuk, , jumlah anggota, komoditas unggulan,
kelas kemampuan, serta nama penyuluh. Sekarang ini belum tersedia sistem
informasi modernyang menyajikan data atribut tersebut. Sistem informasi modern
diperlukan untuk mengimbangi perkembangan jaman yang sudah serba digital.
Salah satu contoh dari sistem informasi
modern adalah sistem informasi yang berbasis WebGIS atau . Sistem informasi
berbasis WebGIS diperlukan untuk penyajian data Kelompok Tani agar lebih
interaktif. Salah satu software yang mendukung pembangunan sistem informasi berbasis
WebGIS adalah ArcGIS. ArcGIS merupakan software yang digunakan untuk pengolahan
data spasial pada pemetaan di bumi. Untuk dapat membangun sebuah sistem
informasi berbasis WebGIS, tools di dalam ArcGIS yang diperlukan adalah ArcMap,
ArcGIS Server, dan ArcGIS Viewer for Flex. Ketiga tools tersebut digunakan
sesuai dengan tahapan pembuatan sistem informasi yaitu tahap pemetaan dan
georeferencing dilakukan menggunakan ArcMap, tahap publish service menggunakan
ArcGIS Server, dan tahap pembuatan desain antar muka dan fitur WebGIS
menggunakan ArcGIS Viewer for Flex. Desain antarmuka sistem informasi yang
dibuat pada penelitian ini tidak semata-mata berdasarkan pada pemikiran pembuat
sistem, namun juga harus memperhatikan kebutuhan pengguna agar tujuan dari sistem
dapat dicapai dengan langkah yang efisien. Salah satu metode perancangan desain
antarmuka yang memperhatikan kebutuhan pengguna adalah metode Goal-Directed
Design. Perancangan desain antarmuka menggunakan metode Goal-Directed
Designdiperlukan untuk memberi kenyamanan dan user experience yang menyenangkan
bagi pengguna.
Penyuluh
pertanian di era informasi yang serba cepat saat ini, harus mengerti tentang
teknologi pertanian, salahsatunya teknologi digitalisasi Polygon dan
menghasilkan dokumen elektronik.
Dalam rangka memenuhi
kebutuhan pangan penduduk Indonesia sebanyak kurang lebih 273 juta penduduk,
Kementerian Pertanian (Kementan) mempertajam salah satu program yaitu Pemetaan
lahan pertanian berbasis Spasial/Poligon.
“Data yang ada di Simluhtan
saat ini adalah data tabular, diharapkan selanjutnya kita mampu menyediakan
data dalam bentuk spasial, dan penyuluh mampu memetakan polygon ini menggunakan
aplikasi e-reporting”.
Manfaat data tabular yaitu
memudahkan menyusun program dan perencanaan kegiatan, memudahkan melaksanakan
kegiatan pada waktu berjalan, mempercepat mengambil keputusan dalam memitigasi
tugas maupun bencana, memudahkan monitoring evaluasi pelaksanaan.
Penguatan data kelompok, salah
satunya dengan melengkapi dengan data spasial. Perlu dilakukan data di level
desa, harus di breakdown menjadi level individu petani. Agar bisa dipercaya dan
diyakini oleh pihak lain. Diharapkan penyuluh bisa mendetailkan data yang sudah
ada. Tahapan penguatan kualitas data CPCL yaitu dengan melakukan collect CPCL,
integrasi Simluhtan, digitalisasi Polygon dan menghasilkan dokumen elektronik.
“Simluhtan merupakan database pertanian yang digunakan sebagai dasar CPCL
Banpem”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar