BPP Woja Jln. Lintas Wawonduru Kec. Woja Kabupaten Dompu, Tempat Berkumpulnya Para Penyuluh Pertanian dan Tempat Konsultasinya Pelaku Utama

Minggu, 01 Juni 2025

CARA ANALISA USAHA TANI PADI SAWAH


Analisa ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha tani,efisiensi penggunaan input, dan potensi pendapatan yang dapat diperoleh petani. 
Proses Analisa:
  1. 1. Identifikasi Biaya:
    • Biaya Tetap: Biaya yang tidak berubah meskipun produksi berubah, contohnya biaya sewa lahan, penyusutan alat, dan asuransi.
    • Biaya Variabel: Biaya yang berubah-ubah sesuai dengan produksi, contohnya biaya benih, pupuk, pestisida, tenaga kerja, dan biaya panen. 
  2. 2. Penghitungan Produksi:
    • Menghitung jumlah produksi padi yang dihasilkan per hektar atau per satuan luas lahan.
  3. 3. Perhitungan Pendapatan:
    • Menghitung pendapatan total dari hasil panen padi dengan mengalikan jumlah produksi dengan harga jual padi.
  4. 4. Analisa Keuntungan:
    • Menghitung keuntungan bersih dengan mengurangi total biaya produksi dari total pendapatan.
  5. 5. Analisa Kelayakan (R/C Ratio):
    • Menganalisis kelayakan usaha tani dengan membandingkan pendapatan total dengan total biaya produksi. Jika R/C Ratio lebih besar dari 1, maka usaha tani tersebut layak dan menguntungkan. 
  6. 6. Analisa Efisiensi:
    • Menganalisis efisiensi penggunaan input (benih, pupuk, pestisida, dll) dengan mengukur tingkat pengembalian (yield) dan penggunaan sumber daya. 
  7. 7. Analisa Pendapatan:
    • Menghitung pendapatan bersih yang diterima petani dari usaha tani padi sawah. 
Misalkan, seorang petani memiliki lahan sawah 1 hektar dan menghasilkan 6 ton padi per panen dengan harga jual Rp 7.000/kg. Biaya produksi yang dikeluarkan adalah:
  • Biaya benih, pupuk, pestisida: Rp 5.000.000
  • Biaya tenaga kerja: Rp 2.000.000
  • Biaya panen dan pasca panen: Rp 1.500.000
  • Biaya tetap lainnya (sewa lahan, dll): Rp 500.000
    • Total Biaya: Rp 9.000.000
Pendapatan:
  • Produksi: 6 ton x 1000 kg/ton = 6000 kg
  • Pendapatan: 6000 kg x Rp 7.000/kg = Rp 42.000.000
Keuntungan:
  • Keuntungan Bersih: Rp 42.000.000 - Rp 9.000.000 = Rp 33.000.000
R/C Ratio: 
  • R/C Ratio: Rp 42.000.000 / Rp 9.000.000 = 4.67 (R/C Ratio > 1, usahatani layak).
Manfaat Analisa:
  • Membantu Petani:
    Memperoleh informasi tentang keuntungan dan kerugian usaha tani, sehingga dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan meningkatkan pendapatan.

  • Membantu Pihak Terkait:
    Pemangku kebijakan dapat menggunakan analisa ini untuk merumuskan kebijakan yang mendukung pengembangan sektor pertanian, seperti memberikan subsidi pupuk, bantuan benih, atau meningkatkan infrastruktur pertanian.
  • Membantu Investor:
    Investor dapat menggunakan analisa ini untuk mengevaluasi kelayakan investasi di sektor pertanian dan menentukan strategi investasi yang tepat. 

Tidak ada komentar: