Proses Analisa:
- Biaya Tetap: Biaya yang tidak berubah meskipun produksi berubah, contohnya biaya sewa lahan, penyusutan alat, dan asuransi.
- Biaya Variabel: Biaya yang berubah-ubah sesuai dengan produksi, contohnya biaya benih, pupuk, pestisida, tenaga kerja, dan biaya panen.
- Menghitung jumlah produksi padi yang dihasilkan per hektar atau per satuan luas lahan.
- Menghitung pendapatan total dari hasil panen padi dengan mengalikan jumlah produksi dengan harga jual padi.
- Menghitung keuntungan bersih dengan mengurangi total biaya produksi dari total pendapatan.
- Menganalisis kelayakan usaha tani dengan membandingkan pendapatan total dengan total biaya produksi. Jika R/C Ratio lebih besar dari 1, maka usaha tani tersebut layak dan menguntungkan.
- Menganalisis kelayakan usaha tani dengan membandingkan pendapatan total dengan total biaya produksi. Jika R/C Ratio lebih besar dari 1, maka usaha tani tersebut layak dan menguntungkan.
- Menganalisis efisiensi penggunaan input (benih, pupuk, pestisida, dll) dengan mengukur tingkat pengembalian (yield) dan penggunaan sumber daya.
- Menganalisis efisiensi penggunaan input (benih, pupuk, pestisida, dll) dengan mengukur tingkat pengembalian (yield) dan penggunaan sumber daya.
- Menghitung pendapatan bersih yang diterima petani dari usaha tani padi sawah.
- Menghitung pendapatan bersih yang diterima petani dari usaha tani padi sawah.
Misalkan, seorang petani memiliki lahan sawah 1 hektar dan menghasilkan 6 ton padi per panen dengan harga jual Rp 7.000/kg. Biaya produksi yang dikeluarkan adalah:
- Biaya benih, pupuk, pestisida: Rp 5.000.000
- Biaya tenaga kerja: Rp 2.000.000
- Biaya panen dan pasca panen: Rp 1.500.000
- Biaya tetap lainnya (sewa lahan, dll): Rp 500.000
- Total Biaya: Rp 9.000.000
Pendapatan:
- Produksi: 6 ton x 1000 kg/ton = 6000 kg
- Pendapatan: 6000 kg x Rp 7.000/kg = Rp 42.000.000
Keuntungan:
- Keuntungan Bersih: Rp 42.000.000 - Rp 9.000.000 = Rp 33.000.000
R/C Ratio:
- R/C Ratio: Rp 42.000.000 / Rp 9.000.000 = 4.67 (R/C Ratio > 1, usahatani layak).
Manfaat Analisa:
- Pemangku kebijakan dapat menggunakan analisa ini untuk merumuskan kebijakan yang mendukung pengembangan sektor pertanian, seperti memberikan subsidi pupuk, bantuan benih, atau meningkatkan infrastruktur pertanian.
- Investor dapat menggunakan analisa ini untuk mengevaluasi kelayakan investasi di sektor pertanian dan menentukan strategi investasi yang tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar