Kabupaten
Dompu merupakan salah satu Kabupaten yang ada di Propinsi Nusa Tenggara Barat, terletak di pulau Sumbawa. dan memiliki lahan
tadah hujan yang di tanami jagung yang juga merupakan komoditas unggulan.
Jagung merupakan program unggulan Kabupaten Dompu di sector pertanian tanaman pangan, Produktivitas jagung dipengaruhi oleh beberapa factor, salah satunya yaitu pupuk. ketepatan waktu dan sasaran pemupukan pada tanaman jagung dapat mempengaruhi perkembangan tanaman, yang berdampak pada produktivitas. permasalahan yang dihadapai petani,dalam pemupukan masih dilakukan secara konvesional, hal ini berlangsung terus menerus hingga sekarang ini. pemberian pupuk pada tanamanm jagung lebih cenderung dilakukan dengan cara menabur pupuk secara langsung pada tanaman jagung. pupuk di simpan dalam wadah ember kemudian diambil 1 Genggam dan ditaburkan ke tanaman. Kelemahannya yaitu :
Jagung merupakan program unggulan Kabupaten Dompu di sector pertanian tanaman pangan, Produktivitas jagung dipengaruhi oleh beberapa factor, salah satunya yaitu pupuk. ketepatan waktu dan sasaran pemupukan pada tanaman jagung dapat mempengaruhi perkembangan tanaman, yang berdampak pada produktivitas. permasalahan yang dihadapai petani,dalam pemupukan masih dilakukan secara konvesional, hal ini berlangsung terus menerus hingga sekarang ini. pemberian pupuk pada tanamanm jagung lebih cenderung dilakukan dengan cara menabur pupuk secara langsung pada tanaman jagung. pupuk di simpan dalam wadah ember kemudian diambil 1 Genggam dan ditaburkan ke tanaman. Kelemahannya yaitu :
a) pupuk
yang disebar ke tanaman tidak merata atau porsi tidak sama.
b) alokasi
waktu pemupukan membutuhkan waktu yang lama
c) biaya
tenaga kerja pemupukan tinggi
d) kebutuhan
pupuk dapat meningkat/tidak sesuai rekomendasi teknis budidaya tanaman jagung
Adanya
permasalahan tentang cara pemupukan tersebut,menjadi motivasi bagi kami untuk
menciptakan teknologi tepat guna yang dapat di gunakan oleh petani dengan
mudah,dan biaya yang relatif rendah,yang bertujuan :
a) sebaran
pupuk untuk tiap- tiap tanaman jumlahnya sama / merata
b) Efisiensi
waktu pemupukan agar lebih singkat atau cepat
c) Efisiensi
biaya tenaga kerja pemupukan rendah
d) efektifitas
pupuk yang digunakan untuk tanaman dapat menyesuaikan dengan kebutuhan pupuk
sesuai teknis budidaya yang direkomendasikan
II.
ALAT
PEMUPUKAN SISTEM TUGAL
Alat
Pemupukan jagung system tugal kami beri nama “CAKI PUPUK” diharapkan dapat menjadi
solusi atas permasalahan yang dihadapi petani jagung.
Alat
pemupukan system tugal “Caki Pupuk” telah dilakukan uji coba dibeberapa lahan
milik POKTAN yang di Dompu, rata – rata petani jagung merasa puas. selain itu
kami juga melakukan KAJI TERAP efektifitas dan efisien waktu yang alokasikan
pada pemupukan jagung.
III.
HASIL
Pelaksanaan
Kajian dilakukan pada lahan tanaman jagung seluas 1 Ha dengan jarak antara
tanaman dalam 1 baris yaitu 20 cm,dan jarak antara baris tanaman yaitu 60 cm. tenaga
kerja yaitu 1 orang
Hasil kajian tersebut diperoleh data sebagai berikut :
Hasil kajian tersebut diperoleh data sebagai berikut :
a) Jumlah
lobang tanam pada lahan seluas 1 ha yaitu sebanyak 83.500 lobang, (1 tanaman
jagung/Lobang)
b) Jumlah
tanaman yang dijangkau 211 tanaman per 1 kg pupuk
c) Alokasi
waktu yang dihabiskan sebesar 3 menit untuk 1 kg pupuk
d) alokasi
pupuk sekali tugal dari alat Caki Pupuk yaitu sebanyak 4,74 gr
Pemberian pupuk dengan metode tebar langsung/konvensional, diperoleh data sebagai berikut :
a) Jumlah
tanaman yang dijangkau 174 tanaman per 1 kg pupuk
b) alokasi
waktu yang dibutuhkan sebesar 5 menit untuk 1 kg pupuk
c) alokasi
pupuk untuk1 lobang tanam yaitu sebanyak 5,75
gr
I.
PEMBAHASAN dan KESIMPULAN
Kaji Terap dilakukan sebagai
bahan perbandingan antara penggunaan alat caki dengan kebiasaan petani melakukan
pemupukan dengan sistim tabor langsung,
INOVASI
|
WAKTU
|
KEB.PUPUK
|
Konvensional
|
40
jam
|
480
kg
|
Caki
Pupuk
|
20
Jam
|
396
kg
|
Hasil
kaji terap penggunaan alat caki pupuk
dengan
cara konvensional / tabur langsung diperoleh informasi sebagaimana yang tersaji
pada table tersebut, dapat di ambil suatu kesimpulan sebagai berikut :
a)
efektifitas waktu pemupukan dapat dilakukan
oleh petani dengan menggunakan alat caki pupuk, dengan selisih waktu 20 jam
kerja
b)
Efisiensi kebutuhan pupuk dengan menggunakan
alat caki pupuk yaitu sebesar 86 kg, jika dibandingkan dengan cara tabur
langsung
Dengan
hasil perbadingan Tersebut dapat diketahui tepat guna TTG alat pemupukan jagung
ini dapat menekan biaya produksi yang di keluarkan oleh petani dan
. Alat
pemupukan jagung ini sangat membantu petani dengan kelangkaan tenaga kerja
dan evisiensi waktu pemupukan sangat
mendukung usahatani budidaya tanaman jagung, dengan proses pembuatan yang cukup
mudah, penggunaan alat dan bahan yang mudah di dapat di sekeliling lingkungan.
Pemupukan jagung menggunakan
caki pupuk ini dapat di lakukan sendiri dalam budidaya jagung untuk luasan 1 Ha
tanpa menambah tenaga kerja lain di bandingkan dengan cara konvesional /tebar
seperti kebiasaan petani di lahan usaha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar