BPP Woja Jln. Lintas Wawonduru Kec. Woja Kabupaten Dompu, Tempat Berkumpulnya Para Penyuluh Pertanian dan Tempat Konsultasinya Pelaku Utama

Senin, 10 Februari 2020

PEMBAHASAN TENTANG POLA TANAM OLEH KADIS DISTANBUN

Pembahasan tentang pola tanam khusus desa Matua dan Kecamatan Woja Pada umumnya, pembahasan tersebut dilaksanakan di BPP Kecamatan Woja Kabupaten Dompu yang dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kab. Dompu, Koordinator BPP, Kepala UPTD Kec. Woja, Bapak Camat Woja, Kepala Desa Nowa, beserta PPL,

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu Menjelaskan pentingnya POLA TANAM dan adanya pergilirian tanaman khusus komoditi padi, padi, dan kedelai dan diharapkan untuk musim tanam ke III bisa dilakukan penanaman tanaman jagung, terhadap lokasi irigasi teknis,

Dalam usaha budidaya tanaman, pola tanam sangatlah memegang peranan penting dalam rangka menghasilkan produktivitas yang tinggi, namun dari petani kurang memperhatikan tentang pentingnya pengaturan jarak tanam, serta jenis-jenis pola yang mana yang sesuai kondisi lingkungan yang digunakan untuk usaha budidaya tanaman pertanian. Wilayah Kecamatan Woja memiliki banyak mata air yang dapat dimanfaatkan untuk usaha pertanian khususnya usaha tani padi. Karena relative lebih mudah memperoleh air mempengaruhi pola tanam yang ada. Pada umumnya sepanjang tahun ditanami padi terus menerus. Sehingga pola tanam di Kecamatan Woja umumnya padi – padi – padi.

Hal ini menunjukkan adanya keragaman fase pertumbuhan padi danpemanfaatan air menjadi tidak efisien. Di sisilain, permintaan komoditas padi varietastertentu yang dominan disenangi konsumenseperti IR 64 dan Situ Bagendit sehingga mendorong tindakanpetani selalu tanam padi varietas tersebut danmenjadi kebiasaan. Dengan akibat yang ditimbulkan adalah adanya serangan OPT yang terus menerus, khususnya pada tanaman padi. Salah satu prioritas pilihan tindakan untuk mempertahankan produksi dan produktivitas serta keberlanjutan usaha tani padi adalah petani perlu menerapkan teknologi pola tanam setahun dan pergiliran varietas padi sesuai dengan ketersediaan air.

Pengertian Pola Tanam
            Pola tanam adalah merupakan suatu urutan tanam pada sebidang lahan dalam satu tahun, termasuk didalamnya masa pengolahan tanah sampai suatu komoditas tanaman dipanen. Pola tanam merupakan bagian atau sub system dari system budidaya tanaman, maka dari system budidaya tanaman ini dapat dikembangkan satu atau lebih system pola tanam. Pola tanam ini diterapkan dengan tujuan memanfaatkan sumberdaya secara optimal dan untuk menghindari resiko kegagalan suatu jenis komoditas.
Sistem Pola Tanam

Secara umum, pola tanam dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pola tanam tunggal (monokultur) dan pola tanam ganda (polikultur). 

1.   Monokultur
            Pertanian monokultur merupakan pola tanam dengan hanya menanam satu jenis komoditas pada suatu lahan pertanian selama satu tahun. Contohnya adalah pada suatu sawah hanya ditanami padi, dan padi tersebut ditanam selama tiga musim berturut-turut ( satu tahun). Monokultur menjadikan penggunaan lahan efisien karena memungkinkan perawatan dan pemanenan secara cepat dengan bantuan mesin pertanian dan menekan biaya tenaga kerja karena menjadi seragam. Kelemahan utamanya adalah keseragaman kultivar mempercepat penyebaran organisme pengganggu tanaman (OPT seperti hama dan Penyakit tanaman).

2.   Polikultur
            Pertanian polikultur merupakan suatu pola pertanaman dengan membudidayakan lebih dari satu jenis komoditas pada suatu lahan pertanian dalam waktu satu tahun. Penanaman lebih dari satu jenis tanaman tidak hanya terikat oleh ruang, tetapi juga terikat dalam waktu. Polikultur dalam ruang misalnya, dalam satu lahan pertanian ditanami lebih dari satu jenis tanaman dalam waktu yang bersamaan seperti menanam jagung dengan kacang tanah. Polikultur dalam waktu adalah menanam lebih dari satu jenis tanaman dalam waktu yang berlainan. Misalnya pada musim pertama menanam padi, musim kedua menanam kacang tanah, dan musim ketiga menanam jagung.

Pengaturan Pola Tanam
Pola usaha tani perlu dilakukan secara dinamis dengan mempertimbangkan pertimbangan lingkungan dan permintaan pasar, agar mendapatkan manfaat yang maksimal dalam meningkatkan produksi dan pendapatan petani.  Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam penyusunan pola tanam (usaha tani) adalah sebagai berikut :
  • Ketersediaan air yang menyangkup waktu dan lamanya ketersediaan yang tergantung pada kinerja air irigasi serta pola distribusi dan jumlah hujan.
  • Keadaan tanah yang meliputi sifat fisik, kimia dan bentuk permukaan tanah.
  • Tinggi tempat dari permukaan laut, terutama sehubungan dengan suhu udara, tanah dan ketersediaan air.
  • Eksistensi hama dan penyakit tanaman yang bersifat kronis dan potensial
  • Ketersediaan dan aksesibilitas bahan tanaman yang meliputi jenis dan varietas menurut agroesistem dan toleransi terhadap jasad pengganggu.
  • Aksebilitas dan kelancaran pemasaran hasil produksi dengan dukungan infrastruktur dan potensi pasar yang memadai.
Pada dasarnya, penentuan pola tanam akan sangat tergantung kepada kearifan lokal di mana pola tersebut dilaksanakan dan juga ketersediaan sumber daya yang medukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman, khususnya ketersediaan air. Pada pedesaan yang tujuan pertaniannya subsistem (digunakan untuk mencukupi kebutuhan sendiri), pola tanam yang banyak digunakan adalah polikultur karena meminimalisir adanya gagal panen.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar