BPP Woja Jln. Lintas Wawonduru Kec. Woja Kabupaten Dompu, Tempat Berkumpulnya Para Penyuluh Pertanian dan Tempat Konsultasinya Pelaku Utama

Rabu, 23 April 2025

GALUH LTT (Gerakan Penyuluh Mendorong Luas Tambah Tanam)

Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggenjot percepatan Luas Tambah Tanam (LTT) sebagai langkah strategis untuk mencapai target swasembada pangan nasional pada tahun 2025.

Menteri Pertanian, (Mentan) Andi Amran Sulaiman, menegaskan pentingnya pemantauan LTT secara harian dalam Rapat Terbatas Evaluasi LTT, Program Optimasi Lahan (Oplah), Cetak Sawah Rakyat (CSR), dan Padi Gogo.

"Pemantauan terhadap LTT harus dilakukan setiap hari, bukan bulanan. Kalau mau pangan terpenuhi, maka evaluasinya juga harus harian," tegas Mentan Amran.

Sebagai bentuk konkret dari strategi ini, Kementan meluncurkan gerakan Galuh LTT (Gerakan Penyuluh Mendorong Luas Tambah Tanam) yang bertujuan mendorong pelaporan LTT harian secara tepat waktu melalui aplikasi e-Pusluh.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (PPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyampaikan bahwa pelaporan LTT harian menjadi bagian penting dalam sistem monitoring berbasis data real-ti

“Data dari lapangan langsung terintegrasi melalui e-Pusluh. Dengan data akurat, kita bisa mengambil langkah cepat, terutama dalam menghadapi musim tanam dan risiko kekeringan,” ujar Santi.

Pelaporan LTT harian wajib disampaikan oleh penyuluh paling lambat pukul 13.00 WIB setiap hari, sementara Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) melakukan verifikasi paling lambat pukul 14.00 WIB.

Jenis pelaporan yang wajib diisi meliputi Padi Reguler, Padi Oplah, dan Padi Gogo, mencakup data luas tambah tanam, luas panen, dan luas olah lahan.

Sementara, Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Purwanta, mengajak seluruh penyuluh pertanian Indonesia untuk aktif melaporkan LTT dan turut serta dalam akselerasi program Kementan seperti Oplah, CSR, dan Brigade Pangan.

"Galuh LTT ini bukan sekadar program pelaporan, tetapi bagian dari gerakan nasional yang melibatkan peran aktif penyuluh dalam pengawalan tanam, peningkatan indeks pertanaman (IP), serta penguatan ketahanan pangan nasional," jelas Purwanta.

Untuk mendukung kegiatan ini, Kementan juga memperkenalkan Buku Saku Digital Penyuluh Pertanian sebagai panduan praktis dalam pelaporan dan pengawalan LTT di lapangan.

Kementan berharap kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan penyuluh pertanian dapat mempercepat capaian LTT serta meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani di seluruh Indonesia

Tidak ada komentar: